LEBAK, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan sebanyak 15 kecamatan masuk kategori rawan bencana banjir akibat luapan sejumlah sungai di daerah itu.
"Selama ini daerah potensi banjir karena terdapat daerah aliran sungai (DAS), seperti Sungai Ciujung, Ciberang, Cisimeut, Cimadur, Ciliman dan Cidurian," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Muklis di Rangkasbitung, Minggu (3/2/2013).
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan dalam beberapa hari ke depan relatif tinggi. Peringatan imbauan tersebut guna mengantisipasi korban jiwa akibat bencana tersebut.
Saat ini, kata dia, daerah langganan banjir di Kabupaten Lebak tercatat 15 kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cibadak, Cileles, Kalanganyar, Cigemblong, Muncang, Cimarga, Leuwidamar, Panggarangan, Gunungkencana, Malingping, Banjarsari, Bayah, Wanasalam, dan Sobang.
Kelimabelas desa tersebut terdapat sebanyak 62 desa yang hingga kini daerah berpotensi banjir. "Kami mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir agar waspada jika hujan deras terjadi pada malam hari," katanya.
Ia juga mengatakan daerah-daerah banjir itu disebabkan meluapnya Sungai Ciberang, Ciujung, Cimadur, Ciliman, Cidurian dan sungai lainnya yang melintasi wilayah itu.
Apabila hujan deras secara terus menerus, diharapkan warga yang tinggal di bantaran sungai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bencana banjir yang terjadi beberapa pekan terakhir merendamkan 7.650 rumah warga juga merusak infrastruktur jalan dan gedung unit sekolah.
Selain itu juga enam warga dilaporkan meninggal dunia dan diperkirakan kerugian mencapai puluhan miliar rupiah, Ia menyebutkan, pihaknya saat ini mempersiapkan peralatan evakuasi guna mengantisipasi terjadi banjir susulan. Peralatan evakuasi tersebut antara lain perahu karet, pakaian pelampung, kendaraan dapur, tenda, dan logistik serta obat-obatan.
Selain itu, juga petugas dan relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan ronda selama 24 jam dengan bergantian, mengingat curah hujan cukup tinggi terjadi siang hingga sore dan malam.
Koordinator Tagana Kabupaten Lebak, Aan Wiguna mengatakan bahwa pihaknya menginstruksikan kepada anggotanya agar waspada terhadap bencana alam.
"Biasanya, memasuki musim hujan sejumlah daerah di Lebak rawan bencana longsor dan banjir. Kami menugaskan beberapa anggota untuk siaga dengan cepat bergerak memberikan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam itu," kata Aan Wiguna.
No comments:
Post a Comment